Pernahkah kamu merasa gugup ketika berbicara di depan umum?
Sebenarnya hal ini wajar dan dialami oleh banyak orang. Berbicara di depan umum
bisa sedikit menakutkan bagi yang belum terbiasa. Namun, kamu bisa menjadi
pembicara yang hebat asalkan mau mempelajari cara public speaking dasar untuk
seorang pemula. Imbangi hal tersebut dengan latihan rutin dan menambah
pengetahuan mengenai banyak hal sehingga kamu menguasai banyak topik yang lebih
berbobot.
Apa Saja Cara Public Speaking Sederhana untuk Pemula?
Kamu pasti tahu bahwa tak mudah menjadi pembicara yang baik.
Namun, bukan berarti tak dapat dipelajari. Kamu bisa memulainya dengan
menerapkan beberapa cara sederhana. Berikut sejumlah cara mudah untuk melakukan
public speaking bagi pemula.
1. Percaya Diri
Berbicara di depan umum dimulai dari keyakinan dan keberanian.
Kedua hal ini merupakan kunci utama untuk meningkatkan rasa percaya diri
sekaligus mengasah kemampuan public speaking. Kamu harus yakin bahwa kamu mampu
mengeluarkan ide atau pendapat dengan kata yang mudah dimengerti orang lain.
Meskipun merasa gugup, cobalah untuk bersikap lebih berani. Lambat laun, kamu
akan terbiasa menghadapi banyak orang.
Rutinlah berlatih minimal selama 30 menit setiap hari. Hal ini
dilakukan untuk meningkatkan rasa percaya diri dan membantu kamu menguasai
topik bahasan. Saat kamu berlatih, cobalah untuk menyampaikan presentasi
sebagaimana yang akan kamu lakukan di hari H. Pastikan mengecek berapa lama
waktu yang kamu butuhkan untuk menyelesaikan presentasi. Jika waktu terlalu
lama, maka kurangi isi pembicaraan tanpa menghilangkan bagian penting.
Pastikan kamu telah menguasai materi dengan baik hingga paham dan
hafal di luar kepala. Penguasaan topik akan mendorong kamu berbicara dengan
lebih percaya diri kepada audiens. Kamu juga akan menunjukkan bahwa kamu mampu
menyampaikan dan menjawab setiap pertanyaan yang mungkin akan diajukan oleh
audiens.
2. Lakukan Kontak Mata
Bukan hal mudah untuk melakukan kontak mata dengan orang lain, terutama yang belum kamu kenal. Namun, hal ini penting dilakukan untuk meningkatkan kedekatan antara kamu dengan audiens. Cara ini juga sekaligus meyakinkan audiens mengenai materi pembicaraan. Bisa dibilang, kontak mata merupakan salah satu kunci keberhasilan public speaking.
Jika kamu merasa gugup memandang mata audiens secara langsung,
maka alihkan tatapan kamu ke bagian dahi atau batang hidung. Usahakan arah
pandangan kamu tidak hanya terfokus pada satu titik, melainkan menyebar ke sisi
lain. Menahan pandangan dalam waktu lebih lama juga efektif menghilangkan
kegugupan dan membuat kamu lebih fokus menyampaikan materi.
3. Bicara Perlahan
Rasa gugup terkadang membuat kamu kesulitan untuk menyampaikan
informasi dengan lancar. Lantaran merasa cemas, kamu bisa kehilangan kata-kata
atau berbicara terlalu cepat sehingga melewatkan poin penting yang seharusnya
disampaikan. Alhasil, informasi tersebut sulit dipahami oleh audiens.
Untuk mencegah hal tersebut, pastikan kamu mempelajari teknik
relaksasi lebih dulu. Bisa dengan menarik napas selama beberapa saat atau
memikirkan hal menyenangkan yang bisa membuat ketegangan hilang. Cobalah untuk
berbicara secara perlahan dengan artikulasi jelas agar audiens mudah memahami
informasi tersebut. Ketika gugup kembali menyerang, tarik napas dan lanjutkan
berbicara.
4. Perhatikan Intonasi Suara
Tak berbeda dengan kontak mata, intonasi suara juga menjadi salah
satu faktor kesuksesan public speaking. Meskipun tampak sepele, intonasi suara
dapat mendorong rasa ketertarikan dan keyakinan yang dimiliki audiens. Melalui
intonasi, kamu bisa menunjukkan emosi dan perasaan kepada audiens.
Semangat, rasa bahagia, dan bangga yang berasal dari intonasi
suara kamu akan menyalurkan perasaan yang sama terhadap audiens. Hindari
berbicara dengan intonasi suara datar karena hanya akan membuat audiens merasa
bosan dan tidak memperhatikan materi yang kamu sampaikan. Atur intonasi suara
supaya audiens tetap fokus hingga akhir presentasi.
5. Hindari Suara Jeda
Cara public speaking selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah
menghindari suara jeda. Sebenarnya, suara jeda, seperti “hm”, “aa”, “err”,
“mm”, “uuh”, atau “engg” merupakan hal yang normal dilakukan ketika kamu merasa
bingung melanjutkan pembicaraan. Namun, alangkah lebih baik apabila suara jeda
diganti dengan hening. Berbicara dengan lebih perlahan juga dapat membuat kamu
lebih rileks saat menyampaikan informasi sekaligus efektif menghabiskan jatah
waktu yang diberikan.
6. Fokus ke Poin Penting
Presentasi yang baik dan berkualitas tidak dilihat dari lamanya
durasi penyampaian, melainkan isi yang disampaikan. Ketika kamu menyusun
materi, fokuslah ke poin penting. Selain menghemat waktu, hal ini tidak akan
membuat audiens merasa bosan dengan pembahasan yang terlalu lama dan berbelit.
Audiens lebih menyukai pembahasan yang ringkas dan padat. Untuk mendapatkan
atensi audiens, pastikan kamu meringkas materi dan memasukkan seluruh poin
penting. Dijamin, audiens akan terfokus pada pembahasan yang kamu sampaikan.
7. Gunakan Bahasa Tubuh
Bahasa tubuh menggambarkan kesiapan dan kepercayaan diri kamu.
Postur tubuh yang kaku dengan bahu tertunduk bisa diartikan sebagai tanda
gugup. Sementara postur tubuh tegak dengan kepala terangkat menggambarkan bahwa
kamu siap dan percaya diri. Melakukannya hal ini juga akan membuat tubuh lebih
rileks sehingga kamu makin nyaman berbicara di depan audiens.
Agar perhatian audiens tetap fokus terhadap apa yang kamu
sampaikan, kamu bisa menambahkan sedikit gerakan tangan. Jangan ragu
menggunakan ekspresi wajah dengan intonasi suara yang tepat. Pasalnya,
kombinasi ini memudahkan audiens mendapatkan informasi dari dua sumber, yakni
suara dan bahasa tubuh. Alhasil, pemahaman terhadap materi yang disampaikan
lebih cepat.
8. Jangan Terpaku Pada Kesalahan
Ketika kamu berbicara dan melakukan kesalahan, tak perlu merasa panik. Ingatlah bahwa setiap manusia melakukan kesalahan, sekecil apa pun itu. Kunci untuk mengurangi kepanikan dan menghindari situasi canggung adalah dengan menutupi kesalahan itu. Jangan terpaku pada kesalahan apalagi menunjukkan rasa bersalah kamu melalui ekspresi wajah. Selain dapat membuyarkan fokus, kepanikan hanya akan membuat semua audiens menyadari kesalahan yang kamu lakukan. Cobalah untuk tarik napas dan lanjutkan penyampaian materi.
Dengan menerapkan sejumlah cara di atas, kamu bisa mempelajari public speaking secara otodidak. Asalkan kamu rutin berlatih, keterampilan berbicara di depan umum akan meningkat. Kamu tidak akan merasa gugup atau canggung lagi ketika berhadapan dengan banyak orang. Kamu juga akan lebih berani untuk menyuarakan pendapat. Untuk memperbanyak topik bahasan, rajinlah membaca banyak buku atau mendengar audio. Makin luas pengetahuan yang kamu miliki, kamu akan makin mudah menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh audiens.
Jika kamu tertarik untuk mempelajari public speaking lebih
mendalam, maka kamu bisa mengikuti pelatihan yang disediakan oleh Tribakti
Center. Melalui portal pembelajaran daring ini, kamu bisa mengakses materi
tanpa batasan waktu dan tempat. Tribakti Center menawarkan berbagai jenis
course dan webinar untuk mendorong kemampuan public speaking. Berbekal cara
public speaking yang dikemas secara ringkas dan berkualitas, kamu bisa tumbuh
sebagai seorang pembicara yang baik. Tunggu apa lagi? Yuk, gabung Tribakti
Center sekarang juga!
Komentar
Posting Komentar